Sejak pertama
kali aku melihatmu memang nampak bahwa kamu itu seorang yang humoris. Dan menurutku
menyenangkan. Setiap aku merasa sakit tubuhku lemah tapi dengan kehadiranmu
sungguh membuatku kembali sehat. Inikah yang dinamakan jodoh ya Tuhan? Tuhan
izinkan aku mengenalnya lebih dalam lagi. Dan izinkan aku berta’aruf dengannya.
Aku butuh
sosok orang itu Tuhan, yang mampu menyembuhkan luka hatiku. Odong banget sih
kamu, pede, dan humoris. Tak pernah nampak wajahmu yang bersedih. Kamu orang
yang selalu berjuang keras untuk hidupmu ya hidupmu yang santai dan menurutku
sangat indah.
Kalo aku di
izinkan untuk mendapatkan hatimu akan ku jaga benar-benar. Tapi ada satu hal
yang ingin ku katakan, mungkin hari ini detik ini aku belum bisa menggantikan
dia meski seandainya kamu ada di depan mataku. Jujur aku masih sayang dia,
masih begitu mengharapkannya.
Saat ini aku
merindukannya, merindukan kasih sayangnya. Dan hal yang bikin aku kangen yaitu
ibunya yang baik padaku. Meski aku tidak sempet ngobrol panjang lebar tapi aku
tau beliau orang yang baik padaku. Dan akupun sayang sama ibunya, dan aku pun
masih berharap bahwa ibunya akan menjadi ibuku juga.
Kalo aku
disuruh memilih antara kamu dan dia, aku akan tetap milih dia. Sampai detik ini
aku masih setia menunggunya. Berharap kami dapat memperbaiki hubungan kami. Ya walopun
terkadang memang bukan dia yang dapat menyembuhkan lukaku.
0 komentar:
Posting Komentar